Sabtu, 03 Oktober 2015

cyber PR


CYBER PR

Ketika PR Mampu Menembus Dunia Maya
Tak dapat dipungkiri, kehadiran Public Relation (PR) sangat membantu proses dalam memperoleh good will atau kesan positif dari masyarakat luas akan keberadaan sebuah perusahaan atau instansi yang dinaunginya baik negeri maupun swasta. Begitu sebaliknya perusahaan atau instansi tersebut nampaknya juga sangat membutuhkan keberadaan PR, sehingga tampak keduanya tak dapat dipisahkan dan saling berkaitan. 

Seperti yang kita ketahui bahwasanya peran PR pada prinsipnya menghubungkan atau sebagai media/jembatan antara perusahaan dengan publiknya. Selain itu, PR juga merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang menunjang keberhasilan kebijakan dengan menjelaskan, menginformasikan atau mempromosikannya kepada publik sehingga tercipta saling pengertian dan etiket baik.

Akan tetapi perkembangan dunia PR di Indonesia hingga awal tahun 2003 kemarin masih belum menampakkan hasil yang menggembirakan. Pasalnya, hampir sebagian besar aktivitas/kegiatan PR masih dilakukan dengan menggunakan metode konvensional. Hasilnya, tak jarang ketika dalam melakukan peran, fungsi dan tujuannya, PR seringkali membutuhkan waktu yang relatif lama. 

Selain itu berbagai kebutuhan yang menunjang kegiatannya pun harus sudah dipersiapkan jauh sebelumnya. Dilihat dari segi waktu dan tenaga, tentu saja hal ini bisa dikatakan kurang efektif dan efisien. Sementara kebutuhan akses informasi juga seakan menuntut cepat. Melihat kondisi demikian, PR seakan dituntut untuk selalu dapat menerobos segala tantangan yang dihadapi dalam rangka mewujudkan impian perusahaan/instansi bersangkutan.

Namun sekarang, seiring berjalannya waktu perkembangan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) juga semakin canggih. Tak jarang dari kemajuan Iptek yang ada, seringkali menawarkan solusi dengan memberi kemudahan akan setiap kesulitan yang dihadapi dalam melakukan aktivitas pekerjaan termasuk PR. Salah satunya media komputer yang dilengkapi dengan internet. 



Melalui buku berjudul Cyber Public Relation dalam starteginya membangun dan mempertahankan merek global di era globalisasi lewat media online, kiranya pas dalam menjawab problem sosial yang ada terutama dalam perkembangan dunia PR. Dengan memanfaatkan media online dalam hal ini internet diharapkan segala pekerjaan PR dapat dengan cepat dan mudah untuk diselesaikan.


Berbicara mengenai interaksi yang dapat dilakukan menggunakan sosial media, banyak perusahaan di Indonesia menggunakan sosial media untuk menanggapi keluhan, berinteraksi dengan konsumen, membangun citra perusahaan, dan melakukan promosi produk maupun jasa. Hal tersebut lah yang membuat munculnya istilah Cyber PR (Humas yang dilakukan melalui internet).

Cyber PR sendiri menurut pendapat saya memiliki beberapa manfaat yang dapat membantu perusahaan mencapai tujuan utamanya, diantaranya adalah:

Menanggapi Keluhan Konsumen Secara Real-Time 

Dulu perusahaan berlomba-lomba untuk membuat sebuah situs perusahaan yang memilik banyak informasi penting bagi para konsumennya. Hal itu memang baik, tapi tidak sebaik interaksi yang ada pada sosial media. Interaksi dibutuhkan agar konsumen merasa diperhatikan dan ditanggapi oleh perusahaan. Saya sendiri terkadang tidak begitu ditanggapi ketika melayangkan sebuah email kepada sebuah perusahaan besar, hal itu karena email kadang tidak dibaca berbeda dengan sosial media yang bersifat publish sehingga perusahaan mau tidak mau harus menanggapi keluhan konsumen yang dikirimkan kepada sosial media perusahaan.

Sebagai contoh : AIR ASIA DALAM MENANGGAPI KELUHAN MENGGUNAKAN CYBER PR

Minggu 28 Desember 2014, dunia penerbangan tanah air digegerkan dengan hilangnya pesawat AirAsia yang terbang dari Surabaya menuju Singapura. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 tersebut jatuh dan ditemukan di sekitar Selat Karimata, Kalimantan Tengah.  Sebanyak 162 penumpang beserta awak menjadi korban dalam peristiwa naas ini.

Pihak AirAsia langsung bertindak. Dalam hal ini peran Public Relations (PR) menjadi ujung tombak perusahaan untuk mengembalikan dan mengembalikan citra AirAsia. PR AirAsia berserta dengan Tony Fernandes, selaku CEO AirAsia  bersama-sama memberikan tanggapan secara cepat terkait dengan jatuhnya pesawat tersebut.  Tony Fernandes melalui akun twitter pribadinya memberikan update informasi terbaru mengenai proses pencarian pesawat. Melalui akun twitternya pula, Tony Fernandes memberikan permintaan maaf atas insiden naas tersebut. Bahkan akun Twitter dan Facebook resmi AirAsia mengganti profile picture-nya dengan warna abu-abu untuk menunjukan rasa simpati dan duka.


Tidak hanya itu, Tony Fernandes juga menunjukkan rasa simpatik dengan langsung terbang ke Bandara Juanda Surabaya sebagai bentuk tanggungjawabnya dan untuk berusaha menenangkan keluarga korban. Ia menyelenggarakan Press Conference yang diselenggarakan pada tanggal 29 Desember 2014 untuk memberikan pernyataan terkait hilangnya perusahaan tersebut.

Beberapa cara dilakukan oleh Tony Fernandes guna menunjukkan rasa simpatiknya yang dalam. Diantaranya adalah dengan menghadiri pemakanan Khairunisa, salah satu pramugari penerbangan QZ8501. Pemberian beberapa fasilitas bagi keluarga korban yang berasal dari luar Surabaya, seperti fasilitas penerbangan, hotel, dan antar jemput ke posko crisis center.


penulis : Mita Yunita
npm : 1204124182
teruntuk dosen kami tercinta mrs.lucy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar