Life is All
About Destiny But You’re The One Who Competes With Its Path.
Dewasa ini, banyak sekali peluang untuk membangun
usaha-usaha kreatif dan menguntungkan melalui Jaringan Internet. Tak bias
dipungkiri, bahwa semua aplikasi media sosial maupun website
pribadi dan website yang berbasis
sitem marketplace mulai dijadikan
sebagai sumber penghasilan kebanyakan Manusia saat ini. Seperti yang kita
ketahui bahwa, sejak dahulu transaksi jual-beli, tukar-menukar dan
tawar-menawar telah terjadi pada populasi Manusia dengan tujuan untuk memopang
kehidupan yang mereka jalani. Transaksi jual-beli dahulu dikenal dengan sistem
barter atau sitem tukar-menukar antara barang dan jasa dengan barang dan jasa
lainnya. Namun seiring perkembangannya, barulah muncul “Uang” sebagai sistem
baru yang mulai diadaptasikan dan dijadikan alat bertransaksi tukar-menukar barang
dan jasa yang berlaku secara sah dan diterima secara suka rela. Namun, untuk di
era yang serba canggih dan paten akan teknologi sekarang ini, sistem transaksi perukaran
barang dan jasa mulai berkembang, yaitu hanya dengan melalui jasa Jaringan
Komputer Online atau terhubung oleh
Internet, Manusia dapat mendapatkan segalanya. Bukan lagi namanya perubahan
jika tidak adanya dampak positif maupun dampak negatif yang bermuncullan akibat
dari gerakan inovasi yang dibuat oleh Manusia. Yang sangat disayangkan banyak
Manusia yang “memanfaatkan” keadaan perubahan yang terjadi di Bumi ini, yaitu
banyak yang mengarah kesisi Negatif dari terbitnya sistem teknologi tersebut;
merajalelanya hacking, cracking,
data-spying dan penipuan yang marak sedang diperbicangkan didunia. Namun,
dapat dilihat dari awal mula pertukaran barang dan jasa tersebut berkembang
hingga semakin modern dan sistemnya serba mudah dengan melalui internet, Manusia
secara harfiah butuh akan bertansaksi dalam jual-beli, tukar-menukar dan
tawar-menawar yang hanya tujuannya cuma satu yaitu untuk bertahan hidup dengan
suatu nilai yang dianggap berharga dan sah dimata dunia, Uang.
Namun,
bukan hal tersebut yang akan difokuskan dalam pembahasan kali ini, melainkan
sistem jual-beli itu sendiri. Yakni dimana semua orang, siapapun, dapat menjadikan
status klasifikasi sosiallnya yang sama rata dengan Manusia lainnya dimata
dunia hanya melalui Jaringan Internet. Tapi
bagaimana? Seperti yang sudah dibahas pada paragraph pertama, munculnya era
teknologi yang memudahkan Manusia untuk menjalankan kelangsungan hidupnya
dengan “berjualan” di media digital sekarang ini. Salah satu contoh yaitu, Bukalapak.com sebagai wadah bagi para
Manusia untuk melakukan transaksi jual-beli melalui website berbasis sitem Marketplace
tersebut. Jadi, singkatnya Bukalapak.com
merupakan salah satu wujud hasil ecommerce
di Indonesia yang dikenal akrab sebagai sarana transaksi jual-beli yang
menguntungkan dan memudahkan bagi Penjual maupun Pembeli untuk mendapatkan
barang dan jasa yang dinginkan. Bukalapak.com
mulai didirikan sejak 2010 dengan sumber daya sangat terbatas, dalam kurun
waktu kurang dari 2 tahun, Bukalapak.com
dijadikan sebagai ecommerce yang
sangat diperhatikan oleh Penduduk Indonesia, memiliki 25,000 Penjual dan 60,000
Pengguna pada awal tahun pertamanya diluncurkan. Uniknya, proses Bukalapak.com Recruitment yang ditetapkan oleh perusahaan Suitmedia ini terlampau
serius dan tidak sembarangan. Menurut Achamd
Zaky, Founder dan Ceo Bukalapak ini berkata bahwa Suitmedia tidak ingin mengambil
karyawan pada strata sosial class B
people yang masuk, melainkan class A
people, yang dimana orang yang punya kompetensi dan passion, satu visi dengan perusahaan, chemistrynya ada. 3C yang Suitmedia pegang terkait recruitment adalah Commitment, Capability atau Competency
satu lagi Compatibility. Harus satu
budaya, satu pemahaman, satu pemikiran.
Jadi bagaimana untuk mendapatkan uang
melalui Bukalapak.com?
Untuk
menjadi seorang pengusaha dibutuhkan skill
yang kuat dan dapat melihat potensi peluang yang besar untuk dijadikan sumber
usaha. Salah satu medianya yaitu Bukalapak.com.
Sebuah website yang berbasi sistem Marketplace ini melayani jasa untuk para
Penjual yang ingin menjual barang dan jasanya melalui internet dan juga sangat
memudahkan untuk para Pembeli mendapatkan barang dan jasa yang dibutuhkan. Itu
semua terjadi dengan tujuan yang sama, yaitu simbiosis mutualisme, dimana
Penjual, Pembeli dan Bukalapak.com
menempatkan dirinya untuk mendapatkan keuntungan satu sama lain.
Bukalapak.com mengajarkan secara tidak
langsung untuk para Penjual mengasah kemampuan Entrepreneurshipnya. Cara untuk melakukan transaksi jual-beli di Bukalapak.com yaitu, dengan tidak menaruh nomer telefon Penjual didalam deskripsi
barang. Hal tersebut diperlukan agar Pembeli dan Penjual mmanfaatkan dan menggunakan
fasilitas rekening Bukalapak untuk memastikan bahwa kedua pihak telah setuju
dan puas akan transaksi yang terjadi, teruntuk Penjual itu sendiri. Manfaat
menggunakan adanya Rekening Bukalapak.com
yaitu bahwa Bukalapak.com berperan
sebagai pihak ketiga yang menyediakan rekber. Sebagai contoh terdapat transaksi
antara Andi sebagai Penjual, Fasya
sebagai Pembeli dan Bukalapak.com
sebagai Fasilitator. Ketika Fasya membeli barang yang dijual oleh
Andi, uang yang ditransfer oleh Fasya akan langsung masuk ke dalam Rekening
Fasilitator dan segera setelah itu Fasilitator akan mengkonfirmasi langsung ke
Andi bahwa uang yang dikirimkan Fasya sudah masuk. Setelah mendapatkan
konfirmasi, Andi kemudian mengirim barang ke alamat Fasya. Transaksi berlanjut ketika
barang telah sampai kegenggaman tangan Fasya, ketika Fasya menyatakan bahwa barang
sesuai dengan keinginan, ia pun kemudian akan mengkonfirmasi ke Fasilitator
bahwa barang telah sampai dan selanjutnya uang ditransfer kedalam Rekening Andi.
Dengan
demikian, sistem transkasi yang berlaku di Bukalapak.com,
para Penjual tidak perlu khawatir akan terjadinya penipuan atau hilangnya uang
yang dikirim. Hal ini dikarenakan ketika uang sudah ditransfer dan ternyata
barang tidak dikirim, maka uang akan dikembalikan ke rekening kita oleh pihak
Bukalapak. Karena uang yang ditransfer akan sampai kedalam Rekening Bukalapak
langsung, bukan melainkan kedalam Rekening Penjual.
Ditulis
oleh : Andi Refandi Febriyansyah 1204120164, Mahasiswa Tingkat Akhir Ilmu
Komunikai Telkom University.
Referensi
:
- http://Bukalapak.com/
- http://startupbisnis.com/bagaimana-bukalapak-com-didirikan/
- http://blog.afaizn.com/2013/08/02/pengalaman-jual-beli-barang-di-bukalapak-com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar