Secara harfiah, tujuan dari suatu iklan yaitu untuk
memperkenalkan suatu produk, memelihara image perusahaan, membujuk publik untuk
membeli dan lain-lain. Yang pada akhirnya iklan dimaksudkan untuk menghasilkan
respon positif dari publik, setiap iklan yang dirancang untuk menghasilkan respon-respon
termasuk dalam pikiran publik atau konsumen dan akhirnya bertindak sesuai
dengan tujuan. Namun sekarang ini, perkembangan konsep strategi periklanan
mulai semakin kreatif dan unik, khususnya untuk periklanan pada media televisi
maupun internet. Banyak perusahaan yang menjalin kerja sama dengan Biro Iklan
untuk mendomenstrasikan pesan dan informasi produk atau jasa yang akan
disampaikan kepada publik dengan melalui konsep Visual Storytelling.
Konsep
Visual Storytelling pada Advertising sangat memungkinkan akan
pembangunan persepsi publik terhadap iklan yang disampaikan tersebut. Yang kita
ketahui bahwa pesan iklan yang efektif yaitu perpaduan antara pesan verbal dan
pesan visual. Pesan verbal menekankan pada aspek kata, sedangkan pesan visual
lebih kepada gambar dan illustrasinya. Tahap persepsi yang terjadi dalam
aktivitas seleksi oleh publik pada sebuah iklan meliputi dua hal, yaitu Sensasi
merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran,
sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Bila alat-alat indera mengubah informasi
menjadi impuls-impuls saraf – dengan bahasa yang dipahami otak maka terjadilah
proses sensansi. Kemudian, yang kedua adalah Atensi atau perhatian merupakan
bagian dari persepsi karena tentu saja sebelum kita merespon atau menafsirkan
suatu kejadian atau rangsangan apapun, kita akan terlebih dahulu memperhatikan
kejadian atau rangsangan tersebut. Perhatian adalah proses mental ketika
stimuli atau rangkaraian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada stimuli lainnya
melemah.
Iklan Axe yang merupakan salah satu
iklan parfum yang ditayangkan melalui media internet ini merupakan salah satu
iklan yang menetapkan konsep Visual Storytelling
Advertising. Dengan menonjolkan sisi Sexist
dan Feminism pada iklan Axe didalamnya
tersebut, telah berhasil merenggut perhatian banyak publik dan memunculkan juga
banyaknya persepsi yang berbeda dari belahan dunia manapun. Salah satu iklan
Axe versi Indonesia yang mendemonstrasikan pesan dan informasi produknya dengan
konsep Visual Storytelling Advertising
yang menyerupai Trailer sebuah film
ini menggambarkan beberapa bidadari yang diperankan oleh Luna Maya dan tiga
perempuan lainnya. Dalam iklan tersebut tampak empat perempuan 'menjamu'
seorang pria yang tengah berbaring di ranjang. Alur cerita yang ada didalam
iklan Axe tersebut yaitu terdapat seorang pria yang dang menyemprotkan body spray ke tubuhnya sebelum tidur.
Lalu, munculah salah satu sosok bidadari yang diperankan oleh Uli Auliani yang
menarik selimut dan kemudian merangkak ke atas tubuh pria tersebut. Setelah
aksi Uli, datanglah sosok seksi Marissa yang juga tergoda oleh pria itu.
Menyusul kemudian, munculah Chantal yang membawa minuman plus buah ceri. Para
bidadari-bidadari cantik itu terlihat mengerubuti si pria sambil memain-mainkan
bantal hingga bulu-bulu didalam bantal tersebut berhamburan. Setelah kemunculan
ketiga perempuan seksi itu, iklan seperti dibuat klimaks dengan hadirnya sosok
seksi Luna Maya. Luna menjadi penutup dengan membawa spons yang penuh dengan busa-busa
sabun. Adegan demi adegan yang dilakoni oleh para figure yang terdapat didalam iklan berdurasi 1 menit 19 detik itu
berhasil membangun nuansa iklan Axe layaknya seperti Trailer sebuah Film.
Tak lagi
di pungkiri bahwa konsep Visual
Storytelling Advertising sekarang ini justru sangat menjadi perhatian dan
pertimbangan para perusahaan dan biro iklan yang terkait dalam proses pembuatan
konsep iklan yang lebih kreatif dan unik untuk menyampaikan informasi dan pesan suatu
produk dan jasa demi membangun persepsi dan perhatian publik terhadapnya.
Selain itu juga, dapat disimpulkan bahwa banyaknya iklan yang menonjolkan unsur
sensualitas ataupun feminsm merupakan justru sebuah unsur utama yang sering
digunakan, karena dari sana lah perhatian publik terhadap suatu produk dan jasa
akan lebih mudah didapatkan.
Ditulis
oleh : Andi Refandi Febriyansyah 1204120164, Mahasiswa Tingkat Akhir Ilmu
Komunikai Telkom University.
Referensi
:
- Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Rosdakarya
- Rabble.ca
- ciricara.com
- youtube.com
To our beloved Lec, Mrs. Lucy.
saya setuju dengan anda, apalagi saat ini perusahan banyak yang menggunakan visual storytelling dalam memasarkan produknya dengan cara membuat alur cerita yang menyentuh emosi konsumen.
BalasHapusEkka Bella - 1204124132
Dear Ekka Bella, memang benar adanya bahwa sekarang ini iklan yang memiliki alur cerita atau yang to be continued concept banyak digandrungi oleh beberapa perusahaan maupun biro iklan. tujuannya untuk apa? jelas untuk mendapatkan awareness publik terhadap produk atau jasa yang diiklankan tersebut. semoga postingan mengenai visual storytelling yang saya publish ini, bermanfaat untuk kamu dan manusia lainnya ya. thank you for coming-by and leave the comment here, i really appreciate it. hope you have a wonderful day, Bel! :)
HapusYours,
Publisher : Andi Ref.