Jumat, 25 September 2015

Trailer Film atau Iklan?

Secara harfiah, tujuan dari suatu iklan yaitu untuk memperkenalkan suatu produk, memelihara image perusahaan, membujuk publik untuk membeli dan lain-lain. Yang pada akhirnya iklan dimaksudkan untuk menghasilkan respon positif dari publik, setiap iklan yang dirancang untuk menghasilkan respon-respon termasuk dalam pikiran publik atau konsumen dan akhirnya bertindak sesuai dengan tujuan. Namun sekarang ini, perkembangan konsep strategi periklanan mulai semakin kreatif dan unik, khususnya untuk periklanan pada media televisi maupun internet. Banyak perusahaan yang menjalin kerja sama dengan Biro Iklan untuk mendomenstrasikan pesan dan informasi produk atau jasa yang akan disampaikan kepada publik dengan melalui konsep Visual Storytelling.


Konsep Visual Storytelling pada Advertising sangat memungkinkan akan pembangunan persepsi publik terhadap iklan yang disampaikan tersebut. Yang kita ketahui bahwa pesan iklan yang efektif yaitu perpaduan antara pesan verbal dan pesan visual. Pesan verbal menekankan pada aspek kata, sedangkan pesan visual lebih kepada gambar dan illustrasinya. Tahap persepsi yang terjadi dalam aktivitas seleksi oleh publik pada sebuah iklan meliputi dua hal, yaitu Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan pengecapan. Bila alat-alat indera mengubah informasi menjadi impuls-impuls saraf – dengan bahasa yang dipahami otak maka terjadilah proses sensansi. Kemudian, yang kedua adalah Atensi atau perhatian merupakan bagian dari persepsi karena tentu saja sebelum kita merespon atau menafsirkan suatu kejadian atau rangsangan apapun, kita akan terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau rangsangan tersebut. Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaraian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada stimuli lainnya melemah.


Iklan Axe yang merupakan salah satu iklan parfum yang ditayangkan melalui media internet ini merupakan salah satu iklan yang menetapkan konsep Visual Storytelling Advertising. Dengan menonjolkan sisi Sexist dan Feminism pada iklan Axe didalamnya tersebut, telah berhasil merenggut perhatian banyak publik dan memunculkan juga banyaknya persepsi yang berbeda dari belahan dunia manapun. Salah satu iklan Axe versi Indonesia yang mendemonstrasikan pesan dan informasi produknya dengan konsep Visual Storytelling Advertising yang menyerupai Trailer sebuah film ini menggambarkan beberapa bidadari yang diperankan oleh Luna Maya dan tiga perempuan lainnya. Dalam iklan tersebut tampak empat perempuan 'menjamu' seorang pria yang tengah berbaring di ranjang. Alur cerita yang ada didalam iklan Axe tersebut yaitu terdapat seorang pria yang dang menyemprotkan body spray ke tubuhnya sebelum tidur. Lalu, munculah salah satu sosok bidadari yang diperankan oleh Uli Auliani yang menarik selimut dan kemudian merangkak ke atas tubuh pria tersebut. Setelah aksi Uli, datanglah sosok seksi Marissa yang juga tergoda oleh pria itu. Menyusul kemudian, munculah Chantal yang membawa minuman plus buah ceri. Para bidadari-bidadari cantik itu terlihat mengerubuti si pria sambil memain-mainkan bantal hingga bulu-bulu didalam bantal tersebut berhamburan. Setelah kemunculan ketiga perempuan seksi itu, iklan seperti dibuat klimaks dengan hadirnya sosok seksi Luna Maya. Luna menjadi penutup dengan membawa spons yang penuh dengan busa-busa sabun. Adegan demi adegan yang dilakoni oleh para figure yang terdapat didalam iklan berdurasi 1 menit 19 detik itu berhasil membangun nuansa iklan Axe layaknya seperti Trailer sebuah Film.


Tak lagi di pungkiri bahwa konsep Visual Storytelling Advertising sekarang ini justru sangat menjadi perhatian dan pertimbangan para perusahaan dan biro iklan yang terkait dalam proses pembuatan konsep iklan yang lebih kreatif dan unik  untuk menyampaikan informasi dan pesan suatu produk dan jasa demi membangun persepsi dan perhatian publik terhadapnya. Selain itu juga, dapat disimpulkan bahwa banyaknya iklan yang menonjolkan unsur sensualitas ataupun feminsm merupakan justru sebuah unsur utama yang sering digunakan, karena dari sana lah perhatian publik terhadap suatu produk dan jasa akan lebih mudah didapatkan.

Ditulis oleh : Andi Refandi Febriyansyah 1204120164, Mahasiswa Tingkat Akhir Ilmu Komunikai Telkom University.

Referensi :
  1. Rakhmat, Jalaluddin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung. PT Rosdakarya

  2. Rabble.ca
  3. ciricara.com
  4. youtube.com
To our beloved Lec, Mrs. Lucy.

2 komentar:

  1. saya setuju dengan anda, apalagi saat ini perusahan banyak yang menggunakan visual storytelling dalam memasarkan produknya dengan cara membuat alur cerita yang menyentuh emosi konsumen.

    Ekka Bella - 1204124132

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dear Ekka Bella, memang benar adanya bahwa sekarang ini iklan yang memiliki alur cerita atau yang to be continued concept banyak digandrungi oleh beberapa perusahaan maupun biro iklan. tujuannya untuk apa? jelas untuk mendapatkan awareness publik terhadap produk atau jasa yang diiklankan tersebut. semoga postingan mengenai visual storytelling yang saya publish ini, bermanfaat untuk kamu dan manusia lainnya ya. thank you for coming-by and leave the comment here, i really appreciate it. hope you have a wonderful day, Bel! :)
      Yours,
      Publisher : Andi Ref.

      Hapus