Sabtu, 19 September 2015

Film "Ada Apa Dengan Cinta" menjadi buah bibir karena LINE


Sudah menjadi hal yang lumrah bila keberadaan beranekaragam media social di masa kini dimanfaatkan untuk tujuan pengembangan bisnis. Dengan konsep yang lebih modern, lebih unik, pebisnis modern mencoba untuk menyampaikan visi dan misi bisnis mereka melalui media sosial yang saat ini banyak digunakan oleh berbagai kalangan masyarakat dari bermacam-macam tingkat ekonomi. Hal ini memang cukup unik dan kreatif, mengingat media sosial telah menjadi media penyebaran informasi yang sangat efektif dan mempengaruhi persepsi banyak orang.

Social Media Marketing adalah strategi, teknik, atau proses mendapatkan trafik (pengunjung) website atau perhatian melalui situs media sosial –Line, Twitter, Facebook, YouTube, dsb. Program Pemasaran Media Sosial biasanya dipusatkan pada usaha menciptakan konten (posting, tulisan, gambar, video) yang menarik perhatian dan mendorong pembaca untuk membagi (share) konten tersebut melalui jaringan sosial mereka.

Diharapkan, konten tersebut mampu menarik perhatian, disukai, dan dishare seluas-luasnya sehingga menghasilkan "electronic Word of Mouth" (eWoM) atau dibicarakan oleh para user media sosial. Tujuan akhirnya adalah citra positif dan reputasi di kalangan konsumen/klien.

Hal ini menjadi strategi Line yang membuat iklan bertajuk mini drama “Ada Apa Dengan Cinta” yang merebut perhatian pengguna media sosial terutama bagi pengguna Line. Dan, seperti biasa, meme dan parodinya juga turut memeriahkan suasana. Strategi Line sebenarnya tidak baru, sebelumnya kita sudah melihat WeChat yang melakukan hal serupa dengan JKT48 atau BeeTalk bersama Al Ghazali. Namun, harus diakui, strategi Line berada setingkat lebih tinggi karena jutaan orang punya kenangan manis bersama film Ada Apa Dengan Cinta.


Sekilas kita melihat strategi ini menjadi cara pemasaran Line agar lebih banyak lagi menggaet pengguna baru Line. Namun hal ini juga sebenarnya sebagai cara mempromosikan film AADC itu sendiri yang ternyata akan dibuat sekuelnya yaitu AADC 2. Walaupun awalnya hanya sebatas iklan Line tetapi karena antusias penonton yang sangat besar membuat Mira Lesmana sebagai sutradara film AADC berniat membuat sekuel. Line membuat film AADC 2 nantinya terkesan memiliki strategi pemasaran yang unik. Karena promosi film tersebut bukan disampaikan oleh pihak AADC tetapi karena permintaan penonton. Maka dipastikan ketika film AADC 2 nanti tayang, tak perlu banyak promosipun penonton memang sudah menunggu film tersebut.

Dengan adanya iklan Line AADC juga membuat banyak orang kembali untuk mengenang film yang populer tersebut. Dilihat dari tayangan televisi yang menayangkan kembali film AADC. Di sosial media lain seperti Instagram, Twitter dan Facebook juga ramai membicarakan film ini.

Hingga saat ini berita mengenai film AADC 2 masih jadi perbincangan hangat karena banyak orang tidak sabar ingin menonton film tersebut. Strategi pemasaran tersebut tidak hanya dibuat dalam mini drama video tetapi juga dibuatnya stiker Line yang menampilkan Rangga (Nicholas Saputra) dan Cinta (Dian Sastro) sebagai bintang utamanya.



Menjadi hal yang saling menguntungkan ketika sebuah company bisa bekerjasama dengan company lainnya dalam hal strategi pemasarannya, sehingga dapat menghasilkan karya yang lebih maksimal.

Dibuat oleh : Nur Rani Dinnurohman (1204120184) Markom C
Sumber
1. http://teknologi.metrotvnews.com/read/2014/11/07/315614/iklan-line-bertajuk-mini-drama-ada-apa-dengan-cinta-jadi-buah-bibir
2. http://www.romelteamedia.com/2014/09/pemasaran-media-sosial-social-media-marketing.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar