"Every one of us -- no matter how mainstream we might think we are -- actually goes super-niche in some part of our lives... We let our enthusiasm take us deep. And... You can find everything in the long tail"
- Chris Anderson
The Long Tail
merupakan sebuah fenomena yang menggambarkan permintaan suatu produk melalui
sebuah kurva. Kurva tersebut terdapat dua area, yaitu area pertama yang
menunjukkan popularitas, dan area kedua yang menunjukkan omzet dari suatu
produk. Dengan kurva tersebut Chris Anderson melihat pola bisnis yang sedang
marak saat ini menunjukkan bahwa semakin tinggi popularitas yang dimiliki oleh
suatu produk maka akan semakin kecil omzetnya. Begitu pula sebaliknya, apabila
semakin rendah popularitas yang dimikili oleh suatu produk maka akan semakin
besar omzetnya. Chris Anderson juga menambahkan, diawal penjualan suatu produk, nilai
permintaannya akan sangat besar namun setelah beberapa waktu, permintaan dari
produk tersebut akan mengalami penurunan. Walaupun produk tersebut mengalami
penurunan dalam permintaannya, permintaan tersebut tidak akan pernah mencapai
titik nol dan akan terus mengalami permintaan stabil yang meskipun hanya sedikit
tapi tidak pernah berhenti dan akan terus terjadi permintaan. Sehingga dapat dipahami
bahwa permintaan sedikit walau stabil atas suatu barang tersebut, jika
diakumulasikan dalam waktu yang lama, akan menimbulkan jumlah omzet yang
pastinya signifikan, dan jumlah yang signifikan tersebut merupakan makna sesungguhnya
dari suatu fenomena yang disebut the long tail.
Sebagai
sebuah fashion brand, H&M merupakan brand yang dengan mudahnya dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Dengan adanya kemudahan dalam mendapatkan informasi,
masyarakat Indonesia yang mencintai
fashion, yang biasa disebut fashionista, dapat mengetahui lebih awal
tentang fashion brand luar negeri yang akan masuk ke Indonesia, seperti
booming-nya pembukaan fashion store keempat H&M di Kota Kasablanka,
Jakarta.
(sumber: indonesia.style.com) |
Pembukaan
gerai keempat H&M di Indonesia berlangsung begitu ramai dan meriah. Di hari
pembukaannya, H&M Kota Kasablanka menawarkan promo istimewa, seperti pembeli
pertama akan mendapatkan voucher belanja sebesar Rp 1.000.000, pembeli urutan
ke-2 sampai 20 mendapat voucher senilai Rp 350.000, sedangkan urutan ke-21
sampai 300 memperoleh voucher Rp 200.000, yang membuat sekitar 520 orang rela mengantri
dan menunggu pembukaan store H&M dari beberapa jam sebelum acara pembukaan store.
Tingginya
antusiasme para Fashionista menyambut pembukaan gerai terbaru H&M tak hanya
karena adanya promo istimewa di hari pertama.
Terlebih lagi H&M telah menjadi salah satu fashion brand favorit di
seluruh dunia. Maka dari itu, mereka juga selalu mencari lokasi terbaik, seperti
Kota Kasablanka, Jakarta.
(sumber: startupbisnis.com) |
Disini
dapat dilihat bahwa brand H&M memiliki daya tarik bagi masyarakat luas,
khususnya fashionista di Indonesia. Kecepatan brand ini dalam membangun
keinginan konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk-produk H&M
terbilang cukup pesat. Jika dikaitkan dengan konsep The Long Tail, diawal
H&M memasuki pasar fashion di Indonesia dapat membuat masyarakat melakukan
pencarian informasi yang berakhir pada pembelian. Masyarakat cenderung
melakukan pembelian secara besar-besaran sehingga membuat brand ini dikenal
secara pesat. Walaupun penjualan dapat terbilang tinggi, tetapi dengan adanya
promosi seperti pemberian voucher dan diskon, membuat brand ini belum mencapai
omset penjualan yang diinginkan.
Setelah
satu tahun H&M berada di Indonesia, fashion brand sejenis yang masuk ke
Indonesia semakin marak. Tetapi H&M masih diminati oleh fashionista
Indonesia yang tetap melakukan pembelian terhadap produk-produk H&M
walaupun euforia pembelian sudah tidak seperti awal H&M hadir di Indonesia.
Dengan adanya pembelian rutin oleh konsumen, membuat bisnis fashion brand
H&M dapat tetap berjalan dan memperoleh omzet tinggi.
created by:
Vania Araminta
1204120161
Artikel yang menarik dengan bahasa yang juga mudah dimengerti.
BalasHapusdari artikel ini dapat saya ambil suatu kesimpulan bahwa suatu produk bisa dikatakan berada dimasa the longtail adalah jika sebuah brand atau produk telah memilki komsumen yang loyal sehingga jumlah omzetnya akan selalu stabil dan signifikan.
Sebenarnya ada patokan tersendiri ngga sih berapa tahun suatu produk atau brand supaya bisa berada difase the long tail?
Makasih Vania :)
Norva Dega Fitri
1204124147