Jumat, 04 September 2015

The Long Tail: Facebook

“Sang Ayah” yang berupaya untuk menggagahkan kembali “Sang Anak” yang hampir terlupakan oleh waktu.

(Source: http://www.journeytomessiah.com/wp-content/uploads/2014/10/father-and-child.jpg)

     Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi telah berkembang pesat seiring dengan bertambahnya usia bumi saat ini. Hal tersebut membuahi berbagai macam penemuan baru yang dibuat oleh Manusia baik dalam bentuk Teknologi itu sendiri hingga berbagai macam platform untuk penyebaran informasi yang dapat memudahkan Manusia untuk mengakses dan berkomunikasi antar sesama umatnya. Seperti, untuk mendapatkan berbagai macam data maupun informasi kapanpun dan dimana saja mereka butuhkan. Sehubungan dengan sifat Manusia yang selalu ingin dan medapatkan lebih, sehingga muncullah berbagai macam hal baru yang mengakibatkan perubahan zaman yang sangat pesat. Seperti dewasa ini, Internet dan Media Sosial yang mecakup didalamnya  merupakan hal sangat merajai dunia dalam segala rupa dan fungsinya seperti, penyebaran informasi dan komunikasi mengenai aspek Marketing, Cyber PR, Economics, Politics, Religions, Business, Knowladges dan seterusnya.
(Source: http://www.dw.com/image/0,,15848456_303,00.jpg)

Salah satu bukti konkret perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat menonjol hingga saat ini berupa Media Sosial yaitu Facebook. Seperti yang banyak Manusia lakukan dan miliki, Facebook merupakan sebuah layanan jejaring sosial yang dioperasikan langsung oleh Facebook, Inc. dan dimiliki oleh Mark Zuckerberg, diorbitkan sejak Februari 2004. Sejak September 2012, Facebook telah merambah sangat luas dikalangan Manusia yang dimana telah lebih dari satu miliar memiliki pengguna aktif. Sebelumnya, para Facebook Users harus mendaftarkan data dirinya untuk dapat menggunakan situs ini. Dan kemudian, para Facebook Users mulai dapat membuat dan mengunggah profil pribadi, menambahkan teman atau users lainnya kedalam Friends’ Listnya dan setelah itu mereka mulai dapat bertukarkan informasi maupun pesan dan berbagai hal selanjutnya. Selain itu, Facebook Users juga dapat menikmati fitur untuk bergabung kedalam grup pengguna dengan ketertarikan atau hobby yang sama, diurutkan berdasarkan tempat kerja, sekolah atau perguruan tinggi, atau ciri khas lainnya, dan mengelompokkan teman-teman mereka ke dalam daftar seperti Collages, Closest Friends dan Siblings. Ironinya, sejak munculnya internet dan berbagai macam jejarng sosial yang salah satunya adalah Facebook, membuat Manusia lupa diri bahwa harfiahnya mereka hidup adalah untuk bersosialisasi secara langsung bukan melainkan melalui jaringan-jaringan listrik. Hal tersebut dikarenakan adanya segala kemudahan dan kenikmatan dalam mengakses berbagai informasi, juga berkomunikasi dari belahan ujung dunia hingga keujung dunia lainnya hanya melalui Internet. Hal tersebut (mungkin) bagi sebagian Manusia sangat berarti, padahal mereka lupa, bahwa mereka telah dipermainkan oleh diri mereka sendiri. Menjauhkan Yang Dekat, Mendekatkan Yang Jauh.
(Source: http://www.dw.com/image/0,,15962150_404,00.jpg)

Namun, uniknya jejaring sosial Facebook ini sempat booming pada zamannya dan kini sudah mulai surut pamornya karena tertimpa oleh berbagai macam bentuk jejaring sosial yang lebih kekinian dan kreatif, akan tetapi hal tersebut tidak kian membuat Facebook langsung jatuh surut kedalam lubang kegelapan yang hingga saja (mungkin) terlupakan dan tidak dimanfaatkannya lagi oleh Manusia, malah tak disangka masih banyak segelintir Manusia yang kini kian masih menggunakannya. Seperti yang terlihat sekarang ini, akar dari jejaring sosial yang diciptakan Manusia telah tumbuh pesat seperti hutan belukar yang daunnya lebat dan menutup akses matahari untuk masuk menyinari tanah dibawahnya. Dalam arti kini, platform jejaring sosial sudah sangat banyak dan sangat beragam sesuai dengan kebutuhan dan manfaat para Manusia yang tidak pernah puas dan selalu ingin dimudahkan tersebut. Contoh sebagaian hasil perkembangan jerjaring sosial dan kecerdasan otak Manusia tersebut yaitu diantaranya: Twitter, Instagram, Path, Snapchat hingga yang baru-baru ini masih hangat yaitu Periscope.
(Source: http://www.dw.com/image/0,,17443534_303,00.jpg)

Yang lebih menariknya lagi dari Facebook, yaitu bagaimana “dia” bertahan untuk kelangsungan eksistensinya. Pada tahun 2014 Mark Zuckerberg sang Ayah dari Facebook tersebut membeli WhatsApp (layanan aplikasi pesan singkat yang marak digunakan Manusia pada saat ini), dia berpendapat bahwa WhatsApp, memiliki 450 juta pengguna. 70 persen diantaranya memakai aplikasi tersebut setiap hari. Juga Zuckerberg berkata “Selain itu layanan pesan pendek tersebut menarik sejuta pengguna setiap hari. Dalam waktu yang sama sebanyak 19 juta pesan pendek dikirimkan dan 34 juta pesan diterima lewat WhatsApp. Ditambah lagi dengan 600 juta gambar dan 100 juta video yang bertukar pengguna.”
(Source: http://www.thelongtail.com/the_long_tail/WindowsLiveWriter/FacebookLongTail-thumb_thumb.png)

Zuckerberg juga meyakini bahwa WhatsApp akan mencapai satu miliar pengguna dalam waktu dekat hal tersebut "adalah sangat berharga," katanya. Facebook membayar 12 miliar dalam bentuk saham dan 4 miliar Dolar AS dalam bentuk tunai. Sangat menarik bahwa “Sang Ayah” berupaya penuh untuk menjaga kelangsungan hidup “Anaknya” untuk tetap survive didunia jejaring sosial setelah ditimpa oleh pesaing-pesaing media sosial lain yang lebih gagah dan berkarismatik dibandingkan “Sang Anak” yang mulai oldschool akibat penuaan zaman.

Ditulis oleh : Andi Refandi Febriyansyah, Mahasiswa Tingkat Akhir Ilmu Komunikasi Telkom University.

Referensi
  1. http://www.dw.com/id/facebook-telan-whatsapp/a-17443829
  2. http://www.thelongtail.com/the_long_tail/2007/10/are-facebook-ap.html
  3. http://tekno.kompas.com/read/2014/02/20/0905497/ini.alasan.facebook.beli.whatsapp
To our beloved Lec, Mrs. Lucy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar